Bisnis.com, JAKARTA - Komunitas Bambu mengadakan wisata sejarah salah satu pendiri bangsa Indonesia, yakni Sukarno. Acara yang diadakan selama dua hari, 7-8 Juni 2014, ini menapaki jejak Bung Karno saat pertama kali menginjakkan kakinya di Kota Kembang, Bandung.
Untuk kedua kalinya Komunitas Bambu mengadakan wisata tersebut yang sebelumnya tahun 2010. Perjalanan ini berangkat dari buku berjudul "Sukarno Muda" karya Peter Kasenda. Peserta yang mendaftar pun mencapai 20 orang yang akan mencari tahu jejak langkah Sukarno dipandu oleh Peter sendiri dengan bercerita dengan mendatangi tempat-tempat bersejarah bagi Sukarno.
"Kami mengadakan acara ini untuk kedua kalinya, yakni di 2010. Bertepatan dengan hari lahir Sukarno kemarin, kami mengadakan kembali wisata sejarah ini. Peserta pun bertambah menjadi 20 orang, dan tahun 2010 lalu hanya 12 orang," jelas Sejarawan yang juga Pemimpin Redaksi Komunitas Bambu, JJ Rizal.
Perjalanan ini pertama kali mendatangani rumah Ibu Inggit Garnasih yang merupakan rumah yang ditempati pertama kali saat di Bandung. Dilanjutkan dengan berkunjung ke lapas yang masih aktif dengan tahanan korupsi, yakni Lapas Sukamiskin.
Hari kedua akan dimulai menuju Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelahnya menujun ke penjara Banceuy, Gedung Konferensi Asia Afrika, Hotel Grand Preanger, Gedung Indonesia Menggugat (GIM), terakhir ke rumah kembar rancangan Sukarno. Disetiap tempat yang dikunjungi Peter memberikan arahan mengapa dan bagaimana serta apa yang dilakukan Sukarno masa itu.
Komar, 45, mengaku bahwa dia mendaftar wisata sejarah tersebut untuk menambah wawasannya sambil liburan. Guru SMA Al-Izhar, Pondok Labu ini kedua kalinya ikut serta. Beberapa guru yang ikut pun mau merogoh koceknya untuk mendalami wawasannya akan sejarah Indonesia untuk ditularkan kepada muridnya. Selain itu, beberapa peserta individu lainnya pun tidak kalah penasaran apa saja yang dilakukan Sukarno masa mudanya.