Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Kota Tua di Penang

Hampir semua makanan khas Penang tersedia di pusat jajanan ini dengan harga yang relatif murah, sekitar RM3-RM10 per porsi untuk makanan dan minuman. Jika bingung memilih akan menyantap makanan di mana, tengoklah kedai makanan yang paling banyak dikunjungi.
Interior dan perabot khas peranakan Tionghoa-Melayu, seperti guci, meja makan, tempat tidur, meja rias, meja persembahan leluhur, sepatu bermanik-manik, hingga perhiasan kuno  masih tersimpan rapih. /Bisnis.com
Interior dan perabot khas peranakan Tionghoa-Melayu, seperti guci, meja makan, tempat tidur, meja rias, meja persembahan leluhur, sepatu bermanik-manik, hingga perhiasan kuno masih tersimpan rapih. /Bisnis.com

Bisnis.com, PENANG - Dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Pulau Penang, Malaysia, seorang kolega berujar, “Banyak orang Indonesia yang berobat di Penang. Nanti saat pulang ke Jakarta, pesawat akan penuh orang Indonesia yang sakit,” ujarnya berkelakar.

Benar saja. Di ruang tunggu Bandara Internasional Penang, tampak seorang bapak berjalan tertatih pasca menjalani by pass jantung, seorang ibu mengenakan tongkat, dan seorang lainnya duduk di atas kursi roda.

Pulau Penang memang terkenal dengan medical tourism-nya. Biaya berobat yang relatif lebih murah dibandingkan Singapura, diagnosa yang tepat, dan tenaga medis yang lebih komunikatif jadi sekelumit alasan yang membuat pulau ini jadi destinasi sebagian masyarakat Indonesia yang ingin mencari kesembuhan atau sekadar menjalani pemeriksaan kesehatan.

Di balik layanan kesehatan yang prima, pulau seluas 1.048 Km persegi ini menyimpan potensi wisata yang menarik untuk dijelajahi. Menyusuri jalanan di Pulau Penang, Anda akan dimanjakan dengan keindahan arsitektur kota yang tampil apik,  lengkap dengan bangunan tua khas kolonial Eropa dan Asia, terutama China dan India.

Jika Anda berkesempatan mengunjungi tempat ini, cobalah melintas di Jalan Masjid Kapitan Keling, kawasan George Town. Di sisi kanan jalan, terdapat St. George’s Church yang berdiri kokoh ditopang pilar-pilar besar bercat putih. Bangunan ini diklaim sebagai gereja Anglikan tertua di Asia Tenggara yang akan memperingati hari jadi ke-200 pada 2018.

Masih di jalan yang sama, Anda dapat menemukan Mesjid Kapitan Keling yang dibangun pada 1801. Mesjid yang berdiri di atas tanah pemberian Syariat Hindia Timur ini dibangun oleh seorang Kapten India Muslim bernama Kader Maydin Merican.

Pulau yang berjarak 292 Km dari Kuala Lumpur ini juga menjadi saksi kejayaan warga Tionghoa di Malaysia.

Salah satunya tergambar lewat bangunan kelenteng megah Leong San Tong Khoo Kongsi. Klan Khoo yang berasal dari provinsi Hokkian, China terkenal pandai berdagang dan kaya raya. Untuk berwisata ke kelenteng di Jl. Lebuh Cannon ini, pengunjung wajib membayar tiket masuk sebesar RM10 atau sekitar Rp37.000/orang.

Dua kelenteng lain yang tak kalah cantik adalah Eng Chuan Tong Tan Kongsi dan Boon San Tong Khoo Kongsi.

Ketiganya memiliki kesamaan, yakni dominasi warna emas dan ukiran binatang dalam mitologi Tiongkok yang menghias dinding dan atap kelenteng.

Kawasan George Town, Penang tak ayal menimbulkan decak kagum lantaran keberhasilannya melestarikan bangunan warisan Eropa dan Asia. Tak hanya melestarikan bangunan ikonik, rumah toko atau shophouses bergaya eklektik China pun masih tampil apik. Bahkan masih banyak yang difungsikan sebagai tempat usaha. 

Keberhasilan tersebut membuat George Town, Penang mengantongi gelar sebagai situs warisan budaya dunia dari Unesco.

Kondisi di Penang jauh berbeda dengan situasi bangunan-bangunan kuno di Tanah Air, misalnya di Kota Lama Semarang dan Kota Tua Jakarta, yang tampak sekarat karena tak terawat, kumuh, serta lapuk terkikis panas dan hujan.

Menyusuri kecantikan bangunan kuno di Penang kurang lengkap jika melewatkan Penang Peranakan Manssion atau Mansion Baba-Nyonya. Rumah tokek timah yang dibeli seharga RM4 juta ini kini difungsikan sebagai situs wisata budaya peranakan. Tiket masuknya dipatok

RM20 untuk orang dewasa dan RM10 untuk anak usia di bawah 12 tahun.

Interior dan perabot khas peranakan Tionghoa-Melayu, seperti guci, meja makan, tempat tidur, meja rias, meja persembahan leluhur, sepatu bermanik-manik, hingga perhiasan kuno  masih tersimpan rapih.

Pemandu berbahasa Melayu yang sangat ramai berkicau, menjelaskan sejarah objek wisata sambil mengajak pengunjung menyusuri sudut-sudut rumah.

KULINER KHAS

Puas berkeliling pulau, perut yang keroncongan harus diisi kuliner khas yang sedap dan menggoyang lidah.

Mengusung slogan Street Food Paradise of Asia , Penang kaya akan variasi kuliner multikultural. Kendati punya variasi makanan yang beragam, pelancong muslim wajib cerewet soal kehalalan makanan.

Kedai chinese food mayoritas nonhalal, sedangkan kuliner halal dikelola oleh masyarakat Melayu dan India. Sederet menu penggugah selera seperti char koay teow, chee cheong fun, nasi kandar, hokkien mee, asam laksa, oyster goreng, roti canai, hingga nasi lemak bisa jadi pilihan tanpa perlu menyambangi restoran mewah dan merogoh kocek dalam-dalam.

Untuk sarapan, roti canai di sepanjang jalan Transfer dapat dijadikan pilihan yang pas. Menu roti canai dengan lauk ayam saus tomas dan segelas teh tarik hangat sangat cocok untuk mengisi dan menghangatkan perut di pagi hari.

Beranjak malam, pelancong harus mencoba makan di Pusat Penjaja Anjung Gurney. Pusat jajanan yang buka mulai pukul 18.00 waktu setempat ini berisi puluhan kios makanan dan areal makan yang cukup luas.

Hampir semua makanan khas Penang tersedia di pusat jajanan ini dengan harga yang relatif murah, sekitar RM3-RM10 per porsi untuk makanan dan minuman. Jika bingung memilih akan menyantap makanan di mana, tengoklah kedai makanan yang paling banyak dikunjungi. Malam itu, pembeli tampak antri di gerai asam laksa.

Semangkok mi lembut berkuah ikan, dengan taburan rempah kecombrang, irisan bawang merah, dan daun mint yang segar dijual hanya RM3,5 atau sekitar Rp13.000/porsi. Minumannya, segelas es sari tebu seharga RM2 atau Rp7.400/gelas di kedai Uncle.

Untuk pencuci mulut, es kacang, es cendol, atau rujak Penang dengan taburan cakwe goreng dan cumi bisa dicoba, meski rasanya tak jauh beda dengan versi Indonesia.

Bagi yang berwisata jelang akhir tahun, sebaiknya siapkan payung atau topi untuk melindungi tubuh dari cuaca panas yang cukup menyengat di siang hari, dan risiko turunnya hujan menjelang larut malam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (26/10/2014)

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler