Bisnis.com. JAKARTA -- Indonesia kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pasific Asia Travel Association (PATA) Travel Mart (PTM) ke-39 yang akan digelar di Jakarta pada September 2016.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, penyelenggaraan PTM untuk menjual produk-produk pariwisata nasional ke mancanegara, khususnya negara-negara yang menjadi fokus pasar di kawasan Asia Pasifik.
Arief memproyeksikan, dari bursa pariwisata internasional yang menghubungkan b to b ini akan ada transaksi senilai Rp2,5 triliun.
“Proyeksinya ada sekitar 1.000 buyer yang melakukan transaksi minimal 200 pax per buyer. Kalau tiap pax nilainya 1.000 dolar AS, berarti akan ada pemasukan sekitar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp2,5 triliun,” tuturnya.
600 Pembeli
Hal ini disampaikan saat jumpa pers didampingi Chairman PATA Indonesia Chapter SD Darmomo dan Kadisbudpar DKI Purba Hutapea di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
PTM 2016 ditargetkan dihadiri sekitar 600 sellers dari 31 negara dan kurang lebih 1.000 buyers dari 49 negara serta diliput oleh lebih dari 100 media internasional.
Program ini telah berlangsung lama dan banyak diminati negara anggota untuk menjadi tuan rumah (host).
“Sebagai tuan rumah PTM, kita akan memperoleh dampak langsung ekonomi dari pengeluaran para peserta selama mengikuti bursa serta media exposure,” tambah Arief.
Dampak Langsung
Dia menjelaskan, dampak langsung itu antara lain peningkatan okupansi penginapan. Hotel-hotel yang ada di Jakarta akan penuh karena PTM yang berlangsung selama tiga hari itu akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 delegasi dari 60 negara.
PTM 2016 juga akan menjadi momentum untuk mempromosikan branding Wonderful Indonesia ke mancanegara khususnya ke negara-negara yang menjadi fokus pasar pariwisata Indonesia di kawasan Asia Pasifik.
“Kita akan mempromosikan potensi pariwisata Indonesia yang memiliki keunggulan dalam hal keindahan alam, nature dan manmade,” tuturnya.