Bisnis.com, JAKARTA-- Seorang pramugari ditangguhkan dari pekerjaannya, karena tidak ingin menyajikan alkohol dalam penerbangan. Pramugari bernama Charee Stanley itu diskors sejak Agustus 2015.
Menurut laporan IB Times, Senin (7/9/2015), Charee Stanley yang memeluk agama Islam sejak setahun lalu sudah bekerja bersama perusahaan penerbangan ExpressJet selama tiga tahun.
Sejak Charee diskors dari pekerjaannya pada Agustus lalu, dia mengajukan protes terhadap ExpressJet. Alasannya, kata Charee, perusahaan penerbangan itu harus 'menyesuaikan diri' dengan perubahan dirinya.
Setelah masuk Islam dia tahu bahwa hukum syariat melarang dia untuk menyajikan alkohol. Seorang pengacara dari Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Lena Masri, mengatakan, Charee sebelum ini bekerja sama dengan petugas penerbangan berkenaan tugas hidangan arak tanpa masalah.
"Kami tahu aturan tersebut berlangsung dengan sukses tanpa insiden. Setelah semua, aturan tersebut juga diusulkan oleh ExpressJet," kata Lena.
Namun, seorang pramugara mengajukan protes terhadap Charee mengenai masalah tersebut pada Agustus lalu. Pramugara tersebut juga memberi tahu Charee 'memiliki buku dengan tulisan asing dan memakai perhiasan kepala (jilbab)'.
"Kami beri tahu ExpressJet tentang tanggung jawab mereka tunduk di bawah hukum untuk menampung kepercayaan Charee.”
"Sebaliknya, ExpressJet melanggar hak konstitusional Charee, 'merumahkan' dia selama 12 bulan dan mengakhiri kariernya setelah itu," kata Lena.
Juru bicara ExpressJet tidak berkomentar terhadap isu tersebut.
"Kami menghormati karyawan kami. Kami memberikan layanan sama rata terhadap semua karyawan. Namun, kami tidak akan mengomentari pribadi karyawan kami (Charee)," kata juru bicara itu.