Bisnis.com, JAKARTA-- Sebagian besar Kota Bejing yang banyak dikunjungi wisatawan kemarin ditutup setelah pemerintah setempat untuk pertama kalinya menyatakan kondisi polusi udara berbahaya atau red alert.
Akibat kondisi udara kotor itu, sekolah-sekolah dan beberapa lokasi bangunan ditutup. Sedangkan sebagain ruas jalan dilarang untuk dimasuki kendaraan.
Biro Pengawasan Proteksi Lingkungan Kota Beijing mengingatkan angka polusi yang parah itu akan berlangsung selama beberapa hari. Polusi itu berawal sejak kemarin pagi waktu setempat sebagimana dikuti CNN.com, Rabu (9/12/2015).
Menurut Kedutaan Besar AS di Beijing, indeks kualitas udara tercatat 250 pagi kemarin sehingga dikategorikan sangat berbahaya. Angka itu 10 kali lebih besar dari standar yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia
Gao Yuanli, 35, mengatakan bahwa kabut asap telah mengganggu kehidupannya. Wanita itu terpaksa menggunakan masker pada setiap musim dingin dan membeli alat pemurni udara.
"Saya tidak bisa keluar untuk akhir pekan saat udara kotor dan saya tidak ke pasar dulu, ujarnya.
Untuk kendaraan diberlakukan sistem bergantain antara kendaraan bernomor polisi genap dan ganjil untuk masuk ke kota itu. Sedangkan kendaraan berat seperti truk dilarang masuk.