Bisnis.com, PADANG - Gerhana Matahari Total (GMT) tidak setiap tahun melewati Tanah Air.
Maka wajar saja, bila kejadian langkah itu menimbulkan antusiasme tinggi bagi wisatawan untuk menikmatinya. Pemerintah daerah yang dilewati gerhana pun memanfaatkan momen itu untuk mempromosikan wilayahnya.
Carlos Munoz, misalnya, adalah satu dari sekian banyak wisatawan yang mengejar momen GMT dan menikmatinya dari lokasi terbaik.
Pria Swiss berdarah Spanyol itu, kali ini memilih Pulau Seai, 2 km dari Sikakap, di Pulau Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat untuk mengamati GMT.
“Sikakap berada di garis tengah yang dilewati GMT, adalah posisi terbaik untuk mengamati fenomena alam yang jarang terjadi ini. Saya sudah menyiapkan diri sejak tiga tahun lalu,” katanya kepada Bisnis, dalam perjalanan Padang – Sikakap, beberapa waktu lalu.
Carlos mengaku menikmati ketika melihat femonema alam dengan perpaduan warna, siluet, dan garis yang dihasilkan akibat bertemunya bumi, bulan dan matahari dalam satu garis sejajar.
Menurutnya, kejadian yang berlangsung singkat itu adalah pemandangan cantik, mengejutkan dan pengalaman yang sulit dilupakan, sehingga ia rela mencari spot terbaik di dunia untuk menikmati gerhana.
Prancis
Dia menuturkan, dirinya telah menyaksikan GMT pada 1999 di Prancis, dan Turki pada 2006.
Dia berencana melihat fenomena serupa di Amerika Serikat tahun depan. Carlos bahkan sudah membuat daftar posisi terbaik untuk menikmati gerhana hingga 2030.
Untuk melihat gerhana tersebut, pria berusia 51 tahun itu tidak menyiapkan peralatan khusus. Cukup dilihat biasa dan tangkap momen-momen terbaik dengan kamera.
“Saya tidak punya peralatan khusus. Saya hanya ajak teman-teman untuk menikmati dan abadikan momennya,” ujar Carlos.
Sikakap, Kepulauan Mentawai, bagi Carlos bukanlah sesuatu yang asing. Sebelumnya, dia sudah dua kali mendatangi Mentawai untuk menikmati olahraga selancar. Beruntungnya tahun ini, dia akan menikmati wisata selancar dengan bonus GMT.
BMKG
Rahmat Triyono, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang mengatakan, dua wilayah di Sumatra Barat bakal dilewati GMT pada 9 Maret 2016.
Dua daerah itu adalah Pulau Seai, dekat Sikakap, di Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan.
“Durasi totalitas di masing-masing daerah tersebut adalah 1 menit 51,6 detik dan 1 menit 50,9 detik,” katanya.
Magnitude GMT di Seai mencapai 1,012 sedangkan di Silaut sebesar 1,002 dengan waktu terjadi gerhana rata-rata di Sumbar pada pukul 7.20 WIB hingga 8,27 WIB. Seai, Mentawai merupakan lokasi totalitas GMT paling barat di Indonesia.
Pemkab Kepulauan Mentawai memanfaatkan momentum GMT kali ini sebagai bagian dari promosi daerah serta upaya mendongkrak kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Desti Seminora, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) setempat, mengakui potensi Mentawai yang besar perlu dikembangkan dengan promosi wisata untuk meningkatkan kunjungan.
“Kami adakan kegiatan menyaksikan gerhana matahari total di Pulau Seai, bersama wisatawan dan masyarakat setempat,” katanya.
Dia mengatakan kunjungan wisawatan asing ke daerah itu sedikit meningkat dari hari biasa yang bertepatan dengan momen mengamati gerhana. Umumnya, wisatawan datang untuk berwisata selancar sekaligus menikmati fenomena alam.
Tahun ini, pemda setempat menargetkan kunjungan wisawatawan baik domestik maupun mancanegara mencapai 10.000 orang dari tahun sebelumnya yang hanya 7.200 orang.