Bisnis.com, MAKASSAR - Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sulawesi Selatan mendorong anggotanya untuk menyempurnakan penjualan tiket dan paket perjalanan secara online.
Hal ini bertujuan agar perusahaan biro perjalanan memiliki daya saing pada era Masyarakat Ekonomi Asean.
Ketua Asita Sulawesi Selatan Didi Leonardo Manaba mengatakan, dari 215 perusahaan biro perjalanan yang menjadi anggota Asita Sulsel, sekitar 90%-nya sudah memanfaatkan teknologi informasi untuk memperkenalkan perusahaannya dan memasarkan produknya.
"Kami akan dorong agar semua anggota beralih pada sistem online, dan tidak hanya dalam memasarkan produknya tetapi juga mengembangkan e-commerce untuk transaksi online," paparnya seusai konferensi pers di Hotel Aryaduta Makassar, Senin (14/3/2016).
Dikatakan, tantangan di era digital tersebut menjadi isu utama yang diangkat pada tahun ini, dan secara khusus akan dibahas dalam Musyawarah Daerah XI Asita Sulsel.
Pada sisi lain, Asita Sulsel juga segera meluncurkan mobile application untuk mewadahi semua anggotanya. Dalam aplikasi yang terintegrasi dengan mobile apps milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulsel itu, pengguna bisa memilih biro perjalanan dan destinasi pariwisata yang diinginkan, sekaligus bisa melakukan transaksi.
"Kami juga bekerja sama dengan pihak perbankan untuk membantu dalam chanel pembayaran untuk memudahkan transaksi," imbuhnya.
Isu lain yang cukup mengganggu kinerja perusahaan agen perjalanan adalah semakin menjamurnya biro perjalanan yang tidak memiliki izin resmi. Selain bisa menganggu industri, hal tersebut juga dinilai berpotensi merugikan konsumen.
Untuk itu, saat ini Asita telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Makassar dalam penerbitan izin usaha, di mana setiap perusahaan travel yang ingin mengurus legalitas harus memiliki rekomendasi dari Asita.
"Sekarang perusahaan-perusahaan travel harus memiliki sertifikasi usaha jika ingin bisa bersaing secara internasional," katanya.
Adapun, hingga saat ini Asita Sulsel terus melakukan sosialisasi terkait sertifikasi usaha dan sumber daya manusia.