15 Hari
Lamanya pendakian, menurut Lanang, menjadi tantangan tersendiri, karena selama di Indonesia mereka hanya mendaki paling lama selama tujuh hari, namun kali ini harus menyediakan stamina lebih untuk perjalanan selama 15 hari.
"Kesempatan mendaki ini menjadi kesempatan emas bagi kami yang masih mahasiswa dan usia masih muda, sehingga bisa menjadi pemicu anak bangsa lainnya. Kami dikenal sebagai mahasiswa dari Indonesia yang pertama kali mendaki Mera Peak," jelasnya.
Ezra Dwijoyo menambahkan, selama pendakian, mereka tidak sepenuhnya menggunakan tenda, karena hingga ketinggian 5.000 mdpl mereka masih menemukan pemukiman. Setelah hari ke delapan, mereka mulai menggunakan tenda.
"Awalnya pendakian kami bisa diselesaikan dalam 11 hari, namun karena badai salju, kami menunda pendakian ke puncak selama sehari. Hari kedua di ketinggian 3.000 mdpl, kami sudah mendapati badai salju hingga mencapai lutut kami," paparnya.
Senada dengan itu, Soleman Bomen Wenda mengalami masa paling berat saat melakukan pendakian karena tidak hanya mengalami mountain sickness, namun juga mengalami pusing saat tidur akibat berada di ketinggian.
"Memang ada beberapa kondisi kami ketika menghadapi ketinggian, tetapi masih dalam batas normal, apalagi ini pendakian pertama kami," tuturnya.