Bisnis.com, PEKANBARU - Objek Wisata Candi Muara Takus di Kampar, Riau mulai ramai dibanjiri wisatawan asing menjelang Hari Raya Waisak yang jatuh pada tanggal 22 Mei 2016.
Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan situs peninggalan Kerajaan Siriwijaya itu selalu dibanjiri wisatawan asing saat perayaan hari Agama Budha.
Pemerintah Kabupaten Kampar dan pengelola cagar budaya akan memelihara ritual adat Candi Muara Takus untuk menambah kunjungan wisatawan asing.
"Pemerintah sedang memikirkan bagaimana ritual adat di Candi agar terus digelar. Karena ritual adat itu memancing minat pelancong dari luar negeri," kata Jefry Noer, Jumat (20/5/2016).
Namun, pemerintah dan pengelola candi mengalami kendala dalam mempromosikan ritual adat. Masyarakat Kampar yang didominasi umat muslim masih cenderung tidak menerima budaya lain dan juga cenderung fanatik.
"Pemerintah dan pengelola masih mencari cara untuk menyiasati masalah itu," katanya.
Pemerintah Provinsi Riau dan Pemkab Kampar tengah membangun infrastruktur jalan akses menuju pintu masuk candi. Saat ini, kases jalan masih sulit bagi pengendara sepeda motor dan mobil.
Pelancong yang ingin berwisata ke Candi Muara Takus, Kampar, Riau terpaksa melewati akses jalan yang rusak karena pembangunan akses jalan baru selesai pada 2017.
Pembangunan akses jalan baru itu akan dibangun pada pertengahan tahun ini. Pembangunan jalan aspal itu memakan waktu dua tahun. Akses jalan 18 kilometer menelan anggaran Rp45 miliar.
Selain pembangunan akses jalan baru, juga akan diperlebar jalan ke Candi Muara Takus untuk mempermudah akses wisatawan menjangkau lokasi wisata.