Bisnis.com, JAKARTA- Penat dengan kesibukan sehari-hari akibat pekerjaan? Itu menjadi tanda waktunya Anda berlibur. Berlibur tidak perlu jauh-jauh yang bisa menguras kocek dalam-dalam. Pilihan wisata di pinggiran kota Jakarta juga bisa menjadi alternatif bagi Anda berlibur singkat di akhir pekan.
Beberapa kota yang bisa dikunjungi untuk wisata singkat di akhir pekan salah satunya adalah Sukabumi. Kota yang terletak di 119,8 kilometer dari Jakarta ini, membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 3 jam 51 menit dengan kendaraan darat atau mobil, dan sekitar 2 jam 4 menit dengan pakai kereta dari Bogor.
Dalam perjalanan singkat kali ini, saya memilih memakai kereta menuju kota yang mayoritas suku Sunda itu. Untuk menuju ke Sukabumi dari Jakarta via kereta, sebelumnya Anda harus ke stasiun Bogor terlebih dahulu. Perjalanan dari Jakarta ke Bogor butuh waktu sekitar satu jam.
Dengan harga tiket Rp6.000 sekali perjalanan. Setiba di stasiun Bogor, Anda harus berjalan sedikit ke stasiun Paledang Bogor yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari stasiun Bogor Kota. Trip kereta Bogor-Sukabumi dalam satu hari hanya ada tiga kali perjalanan. Pagi, siang dan sore hari. Sedangkan rute sebaliknya juga pagi, sore dan malam hari. Harga tiket kereta Bogor Sukabumi sendiri ada dua jenis, untuk ekonomi seharga Rp20.000 sekali perjalanan, dan Rp50.0000 untuk tiket eksekutif.
Bedanya dua jenis gerbong kereta ini adalah dari sisi kenyamanannya, gerbong eksekutif masing-masing hanya terdiri dari dua kursi penumpang, dengan menghadap depan arah kereta berjalan, ruang duduk juga lebih luas dan leluasa. Sementara untuk gerbong ekonomi kursi terdiri dua kursi penumpang dan tiga penumpang dari satu barisan. Posisi duduk juga menghadap penumpang lainnya. Terus terang, agak kurang nyaman bagi saya, namun dengan waktu tempuh yang tidak terlalu lama, tidaklah terlalu bermasalah.
Perjalanan Bogor Sukabumi melewati 10 stasiun besar, yakni stasiun Bogor Paledang, Stasiun Batutulis, Stasiun Maseng, Stasiun Cigombong, Stasiun Cicurug, Stasiun Parung
Kuda, Stasiun Cibadak, Stasiun Karang Tengah, Stasiun Cisaat dan terakhir stasiun Sukabumi.
Karena kami menumpang kereta pukul 19.05 Wib, tiba di Sukabumi pun sekitar pukul 21.05 Wib malam hari. Kamipun langsung menuju hotel yang terletak di jalan Bhayangkara, yang cukup strategis di tengah kota.
Stasiun Sukabumi
Pagi harinya, kami memulai perjalanan liburan kami dengan sarapan di bubur ayam Bunut yang terkenal di Sukabumi. Kali ini kami memilih lokasinya yang terletak di jalan Perintis Kemerdekaan. Bubur ayam ini, sama dengan bubur ayam lainnya, namun yang membedakannya adalah topingnya yang berisi campuran usus, ati dan ampela ayam. Juga, ada risol atau keroket goreng yang disediakan di masing-masing meja yang bisa dicampur dengan bubur.
Rasanya? nyam nyam. Harga seporsi bubur ayam sekitar Rp12.000. Harga ini tidak jauh dengan harga bubur ayam di tempat lainnya, atau dengan kata lain standar.
Bubur Ayam Bunut
Selepas sarapan, kami berkendara ke Situ Gunung Taman Nasional Gede-Pangrango yang berada di Kabupaten Sukabumi. Perjalanan dari Sukabumi kota ke Situ Gunung ini
kira-kira memakan waktu satu jam. Oh ya untuk transportasi di Sukabumi umumnya menggunakan angkutan kota atau angkot, atau Anda bisa menggunakan jasa carter angkot
yang kira-kira dikenai biaya Rp150.000-Rp200.000 seharinya.
Danau Situ Gunung masuk kedalam resort Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango bagian Kabupaten Sukabumi. Untuk mencapai ke danau Situ Gunung jalur yang kita lalui
cukup berbatu. Satu kilometer pertama, kita menggunakan mobil masuk ke pelataran parkir, kemudian berjalan kaki dengan rute menurun sekitar 600 meter selanjutnya.
Tarif masuk ke Situ Gunung ini sebesar Rp15.000 per orang. Disana juga ada jasa ojek yang mengantarkan Anda menuju situ atau ke curug yang juga berada dalam kawasan Situ Gunung tersebut. Jasa ojek sendiri ditawarkan mulai dari Rp10.000 per motor. Di danau Situ Gunung kita bisa berfoto dengan latar belakang pohon-pohon dan danau
yang tenang. Untuk Anda yang hobi berfoto, ini bisa menjadi obyek yang menyenangkan.
Selain itu, Anda juga bisa berkeliling danau dengan naik getek, atau perahu yang terbuat dari bambu. Biayanya Rp15.000 per orang. Naik getek ini, Anda bisa memilih spot foto dengan latar belakang danau dan pohon tadi dengan lebih jelas. Hasil fotonya? memuaskan tentunya. Sayangnya kami tidak berkesempatan menuju curug sawer, karena rutenya yang cukup terjal untuk naik dan kami pikir agak membahayakan dengan menggunakan motor yang kebanyakan juga hanya motor bebek.
Situ Gunung
Puas berfoto di Situ Gunung, kami kembali ke wilayah kota Sukabumi untuk makan siang di kuliner yang cukup hts di Sukabumi yakni nasi uduk ungu yang ditawarkan Mamih Resto Nasi Ungu. Disebut nasi uduk ungu memang karena warna nasinya yang berwarna ungu, yang kabarnya terbuat dari campuran buah bit dan umbi. Dengan harga Rp28.000 per porsinya, Anda sudah bisa menikmati setangkup nasi uduk ungu, ayam goreng, urap, telur dadar dan sambel goreng kentang ati. Rasanya kaya akan rempah dan enak.
Di resto yang ada di jalan Brawijaya ini selain menawarkan menu spesial nasi uduk ungu juga ada menu lainnya baik western, atau Asian. Jadi Anda bisa memilih menu yang lainnya juga.
Nasi uduk ungu
Setelah makan siang perjalanan kami selanjutnya adalah ke lokasi wisata Selabintana Sukabumi yang juga berada di Kabupaten Sukabumi.
Di Selabintana ini, Anda bisa piknik bersama keluarga untuk makan siang, atau sekadar makan camilan bareng saja. Juga bisa untuk arisan atau kumpul keluarga untuk bersantai di hamparan rumputnya. Selabintana juga ada resort dimana Anda bisa menginap dan menikmati segarnya udara di sekitarnya. Masuk ke lokasi wisata ini juga dikenakan tarif Rp15.000 orang.
Pulang dari Selabintana, kami sempat mampir di taman kota yang ada gembok cintanya. Sayangnya taman buatan ini masih dalam proses pembangunan, sehingga belum bisa dinikmati.
Selabintana
Makan malam kali ini kami pilih makanan di Babap Resto yang terletak tidak jauh dari hotel tempat kami menginap. Rumah makan ini berada di dalam perumahan, namun ramai dikunjungi anak muda.
Menu makanan disini cukup unik lho. Mulai dari asian, western, juga Italian. Pilihan saya jatuh pada nasi goreng dabu-dabu. Rasa nasi goreng ini kaya rempah, sedangkan rasanya gurih dan manis dari daging kebab yang menjadi topingnya.
Minuman spesial yang disediakan disini yakni mango sago, berupa jus mangga yang diblender, ditambah potongan mangga, dan juga pacar cina. Harga yang ditawarkan di restoran ini cukup terjangkau yakni mulai Rp15.000-Rp40.000.
Nasi goreng dabu-dabu
Keesokan harinya, kami memutuskan untuk bersantai di hotel saja, setelah sempat hiking di Situ Gunung. Hingga waktu makan siang dan chek out kami memilih rumah makan Ibu Bunut yang terletak di jalan Cikole Suryakencana.
Menu makanan yang ditawarkan lazimnya rumah makan sunda lainnya. Yang lengkap dengan lalapan, dan juga beragam sambel pilihan. Harga makan di rumah makan ini, sebesar Rp100 ribuan untuk berdua. Lumayan cukup mahal untuk ukuran jumlah menu yang kami pesan.
Setelah makan siang, kami menyebrang dari rumah makan Ibu Bunut untuk makan gelato di Dolce Gelato. Tempat ini sangat unik dan nyaman untuk berlama-lama. Dan yang paling menakjubkan adalah harganya yang relatif murah.
Bayangkan saja untuk satu porsi gelato yang saya perkirakan terdiri dari dua scoop gelato hanya dibanderol Rp10.000 dan termahal Rp15.000 saja. Padahal, kami juga mendapatkan tambahan seporsi pop corn secara gratis. Murah bukan?
Gelato Dolce
Nah perjalanan kami sudah selesai, waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 wib, sudah saatnya kami berjalan ke stasiun untuk mengejar kereta pukul 16.20 wib. Untuk kembali ke Bogor dan selanjutnya ke Jakarta.
Meski kami hanya berkeliling ke beberapa tempat saja, sebenarnya Sukabumi masih banyak lokasi wisata menarik lainnya, baik itu wisata alam ataupun wisata kulinernya.
Misalnya saja Curug Awang Sukabumi, Curug Cikaso, Curug Cibeureum, Danau Batu Bacan, Curug Sawer, Tebing Panenjoan, Curug Cimarinjung, Pantai Citepus, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Goa Buniayu, Pantai Cikembang, .Curug Cigangsa, Curug Sentral Kebandunga, Curug Sodong, Pantai Cipanarikan, Pantai Amanda Ratu, Bukit Karang Numpang, Puncak Darma, Curug Bibijilan, dan yang paling populer yakni Pantai Ujung Genteng Sukabumi, dan Arum Jeram di Sungai Citarik.
Perjalanan kali ini sangat menyenangkan dan menambah daftar kota yang kami singgahi di Indonesia.