Bisnis.com, DENPASAR - Tim advance kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud meminta aparat keamanan di Bali menyiagakan helikopter untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan.
Informasi tersebut diperoleh Bisnis dari sumber yang mengikuti rapat koordinasi keamanan di Kantor Gubernur Bali di Denpasar. Hadir dalam rapat ini tim advance dari Arab Saudi didampingi petugas dari Kedutaan Arab Saudi di Indonesia, TNI AU, TNI AL, TNI AD, Pemprov Bali, BIN Daerah Bali, Angkasa Pura 1, Airnav, paspampres, PLN, Imigrasi serta kepolisian.
Selain helikopter, kesiagaan kapal perang di perairan Bali yang berada di dekat lokasi Raja Salman menginap di hotel St Regis Resort & Laguna juga sempat mengemuka.
Dirlantas Polda Bali Kombes Anak Agung Made Sudana menilai permohonan seperti helikopter merupakan hal yang wajar.
"Bagaimanapun kan dipenuhi atau tidak itu tergantung tuan rumah, sangat wajar mungkin karena untuk jaga-jaga rajanya," paparnya usai rapat, Kamis (2/3/2017).
Namun, kabar itu dibantah oleh perwakilan dari Kedutaan Arab Saudi yang enggan disebutkan namanya ketika mendampingi tim advance.
"Tidak ada, tidak ada itu," bantahnya menggunakan Bahasa Indonesia sambil berlalu menuju mobilnya.
Selain masalah helikopter, mereka juga meminta ID untuk 31 orang yang akan bertugas menjaga pesawat raja selama terparkir di Bandara Ngurah Rai. Sebanyak 31 orang tersebut akan dibagi dalam 3 shift untuk berjaga di bawah pesawat B777 selama 24 jam.