Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, Menteri Pariwisata Incar Devisa Rp223 Triliun

Menteri Pariwisata Arief Yahya memproyeksikan target devisa dari sektor pariwisata mencapai Rp223 triliun pada 2018 dari posisi Rp200 triliun pada tahun lalu.
Menteri Pariwisata Arif Yahya (kanan) didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kedua kanan) dan Kepala Bandara Blimbingsari Banyuwangi Dodi Dharma Cahyadi (kiri) meninjau terminal baru di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (16/6)./Antara-Budi Candra Setya
Menteri Pariwisata Arif Yahya (kanan) didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kedua kanan) dan Kepala Bandara Blimbingsari Banyuwangi Dodi Dharma Cahyadi (kiri) meninjau terminal baru di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (16/6)./Antara-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya memproyeksikan target devisa dari sektor pariwisata mencapai Rp223 triliun pada 2018 dari posisi Rp200 triliun pada tahun lalu.

Arief  mengatakan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB pada 2018 akan mencapai 5,25% dari posisi 5% pada tahun lalu. Selain itu, target kunjungan wisataman mancanegara pada tahun ini diprediksikan bisa naik 2 juta kunjungan menjadi 17 juta kunjungan.

“Pada ini, raihan devisa dari pariwisata akan melampaui CPO,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Arief  juga memproyeksikan pada tahun ini, jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata akan mencapai 12,6 juta orang atau naik 5% dari posisi 12 juta orang. Cara yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan yakni dengan penetrasi online.

Cara yang ditempuh yakni dengan melakukan promosi go digital, membangun dan perbaikan desa wisata atau homestay, meningkatkan kemudahan akses komunikasi dan aksesibilitas udara.

Sebagai informasi, pertumbuhan kunjungan wisatawan asing di Indonesia pada periode Januari—November 2018 tumbuh 22%. Menurutnya, pertumbuhan wisatawan mancanegara Indonesia pada 2017 lebih baik dibandingkan dengan Thailand, Singapura dan Malaysia yang hanya tumbuh 6,69%, 5,79% dan negatif 1,5%.

Tak hanya itu, kata Arief, pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan asing di Indonesia lebih tinggi bila dibandingkan dengan regional Asia Tenggara dan dunia yang hanya tumbuh 7% dan 6,4%.

Arief menambahkan pertumbuhan wisatawan di Indonesia mencapai 3 kali lipat dibandingkan dengan rata-rata Asean dan dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler